https://indojp888.eu.org/ – Direktur Kepelatihan BAM sektor tunggal, Kenneth Jonassen angkat bicara soal sparring dengan pebulu tangkis level dunia.

Malaysia saat ini memang memiliki skuad ganda yang cukup baik, tapi mereka memiliki PR besar di sektor tunggal putra.

Tunggal putra terbaik mereka, Lee Zii Jia telah memilih jalur independen, tapi belum ada penggantinya di pelatnas Malaysia.

Belum ada tunggal putra pelatnas yang cukup konsisten untuk jadi andalan Malaysia di berbagai kompetisi.

Terkait masalah sektor tunggal putra, Direktur Kepelatihan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Kenneth Jonassen menuturkan bahwa sparring dengan pemain level dunia bisa membantu tunggal mereka.

Seperti yang mereka lakukan dengan Anders Antonsen beberapa waktu lalu.

Sparring bersama Antonsen bisa membuat para tunggal putra Malaysia mengetahui level seperti apa yang harus mereka capai.

“Berlatih bersama pemain seperti Antonsen memberikan para pemain kami gambaran nyata tentang level yang harus mereka capai,secara teknis, taktis, dan mental,” ujar Jonassen.

“Antonsen berada di sini empat minggu yang lalu untuk mempersiapkan diri menghadapi Singapura Terbuka bulan lalu, dan pengalamannya sangat berharga. Kami ingin menciptakan lebih banyak peluang seperti ini.”

Pelatnas Malaysia sebenarnya memiliki beberapa nama potensial di sektor tunggal putra seperti Ng Tze Yong, Leong Jun Hao dan Justin Hoh.

Ng Tze Yong awalnya tampil menjanjikan tapi ia lantas mengalami cedera yang membuatnya harus menepi cukup lama dari kompetisi.

Ia sempat kembali berkompetisi beberapa pekan lalu, tapi cedera lagi-lagi menjadi masalahnya.

Sementara itu, Leong Jun Hao dan Justin Hoh juga belum cukup konsisten untuk menjadi andalan Negeri Jiran.

Di sisi lain, presiden BAM, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz merasa bahwa nomor tunggal perlu diberi perhatian.

Sementara itu, Jonassen menuturkan bahwa yang timnya lakukan saat ini adalah bagian dari persiapan jangka panjang untuk sektor tunggal.

“Semua yang kami lakukan di sini adalah persiapan panjang untuk masa depan.”

“Kami tidak bisa berlatih hanya pada level yang kami miliki saat ini karena ketika saatnya tiba untuk melangkah maju, kami mungkin tidak siap. Hal itu akan memperlambat proses pembelajaran,” ujarnya.

Jonassen juga mengakui bahwa tunggal putri, khususnya, telah mengalami perkembangan yang pesat

“Para pemain tunggal putri terbaik dapat menciptakan dan membalas poin. Itu adalah sesuatu yang perlu kami masukkan ke dalam latihan harian kami,” kata pelatih asal Denmark itu.

“Ini bukan hanya tentang berlatih untuk mencapai posisi kami saat ini.”

“Ini tentang mempersiapkan diri untuk menjadi seseorang yang dapat menantang yang terbaik. Kami harus berlatih apa yang dibutuhkan di level tertinggi.”

“Kompleksitas untuk meraih poin bukan hanya tentang meraih kemenangan. Terkadang Anda harus mengakali lawan, mengubah taktik di tengah pertandingan.

“Ketika para pemain kami naik melalui peringkat dunia, mereka akan menghadapi lawan dengan kemampuan seperti ini.”

“Jika mereka tidak pernah menghadapi atau berlatih untuk itu, maka akan sangat sulit untuk menang.”

Ia juga mengatakan bahwa meskipun departemen tunggal putra tidak kekurangan talenta berbakat, konsistensi tetap menjadi masalah utama.

“Berlatih lebih keras memang penting, tetapi kita juga harus berlatih lebih cerdas, meniru tekanan, kecepatan, dan intensitas turnamen yang sesungguhnya dalam sesi latihan harian,” tambahnya.